- Jurusan kuliah Teknik Pertambangan bisa menjadi salah satu pilihan calon mahasiswa yang mendaftar jalur Mandiri 2023. Di Indonesia ada sejumlah perguruan tinggi negeri PTN yang punya jurusan Teknik Pertambangan dan bisa dipilih calon mahasiswa lewat jalur Mandiri Teknik Pertambangan ini menjadi salah satu incaran calon mahasiswa karena prospek kerjanya yang terbuka dan gaji yang menjanjikan. Selain mencari jurusan Teknik Pertambangan terbaik di Indonesia, kamu juga perlu tahu biaya kuliah yang dibutuhkan. Baca juga 10 Jurusan S2 Luar Negeri Bergaji Tinggi, Perminyakan hingga Finance Biaya kuliah Teknik Pertambangan di 4 PTN Berikut rangkumkan jurusan Teknik Pertambangan terbaik hingga biaya kuliah yang dibutuhkan. 1. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta atau UPN JogjaJurusan Teknik Pertambangan di UPN Jogja berhasil mengantongi akreditasi Unggul. Perlu kamu tahu bahwa kategori pengelompokan UKT Program Diploma dan Sarjana untuk jalur penerimaan SNBP, SNBT dan Seleksi Mandiri bagi setiap mahasiswa ditentukan berdasarkan penghasilan kotor orangtua, penghasilan tambahan, pengeluaran rutin listrik, air, ponsel, PBB, jumlah tanggungan, dan lain-lain. Jadi besaran nilai UKT setiap mahasiswa dapat berbeda sesuai dengan indikator. Besaran UKT untuk jurusan Teknik Pertambangan di UPN Jogja yakni UKT kelompok I Rp UKT kelompok II Rp 1 juta UKT kelompok III Rp 2,5 juta UKT kelompok IV Rp Rp 4 juta UKT kelompok V Rp 5,5 juta UKT kelompok VI Rp 7 juta UKT kelompok VII Rp 8,5 juta UKT kelompok VIII Rp Sedangkan besaran biaya Sumbangan Pengembangan Institusi SPI bagi calon mahasiswa yang mendaftar di UPN Jogja lewat jalur Mandiri diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Rektor UPN "Veteran" Yogyakarta. Baca juga METU Scholarship 2023 Beasiswa S1-S2 ke Turkiye, Bisa Kuliah Gratis Baca juga Pendaftaran USU Jalur Mandiri 2023 Dibuka, Cek Syarat dan Biayanya 2. Institut Teknologi Bandung ITB
Yogyakarta - Romo Katolik Anthonius Michael viral usai videonya lulus ujian doktor di Universitas Islam Negeri UIN beredar di media sosial. Romo Anthon ternyata mengaku sempat ragu kuliah di universitas Islam."Tapi setelah di UIN tidak juga, meskipun sekolah agama tidak pernah dikatakan agamamu apa, semua orang welcome. Termasuk dosen, teman kelas saya sangat welcome. Kalau kita membutuhkan sesuatu sangat terbuka," kata Anthon saat ditemui detikJateng di Seminari Tinggi Anging Mammiri, Jalan Kaliurang Km 7,2, Ngaglik, Sleman, Rabu 7/6/2023.Di sisi lain, Anthon mengaku tak menyangka videonya menjadi viral. Sebab, momen ujian doktor itu diambil rekannya sesama pemuka agama Katolik, Romo Bobby. "Awalnya saya tidak pernah berpikir akan viral seperti itu karena yang hadir itu Romo Bobby MSF teman kelas saya dia memvideokan itu, dia buat dalam TikTok dan itu akhirnya yang jadi viral itu," pun mengaku bukan yang pertama lulus Kajian Studi Antar Iman. Sebelumnya ada dua Romo lain yang menjalani sidang doktor."Karena bukan saya yang pertama, teman-teman saya yang lain juga pernah mengalami ujian yang sama karena di dalam kelas saya itu ada tiga orang Romo dan saya yang terakhir ujian," beber Romo dari Toraja yang sehari-hari juga menjadi dosen di Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral STIKPAR Rantepao ini mengaku menempuh studi S1 dan S2 di Jogja. Dia mengambil jurusan Teologi di Universitas Sanata waktu jenjang S1 di Universitas Sanata Dharma, dia mengambil skripsi terkait teologi yakni kajian perdebatan sejak tahun 2005-2009. Kemudian tahun 2010 di kembali ke Jogja dan melanjutkan S2 juga di Universitas Sanata Dharma di Fakultas Teologi. Dia mengambil kajian soal gerakan ecumenism, gerakan kerja sama antara gereja katolik dan protestan."Mungkin itu dilihat oleh pimpinan saya lalu dilanjutkan saja ecumenism intern gereja sekarang meluas ke ekstern gereja. Lebih kepada dialog dengan teman-teman muslim," ucap pria kelahiran 13 Mei 1985 diberitakan, video proses sidang promosi doktor itu di diunggah akun Tiktok romobobmsf. Sejak diunggah pada Rabu 31/5 hingga kemarin, video 3 menit 36 detik itu ditonton lebih dari 165 ribu kali dan disukai lebih pengguna.
STARJOGJACOM, Info - Keluarga berasal dari Jawa dan menetap di Papua sejak tahun 2005 Rio Hermawan (17) dan keluarganya Encep Cepi (47) dan Masikah untuk mengadu nasib.Encep ayah Rio yang berjualan es puter atau es dung-dung ini akhirnya dapat kuliah gratis di UGM. "Senang pastinya, karena UGM itu kampus impian banyak siswa," kata Anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Encep Cepi dan
.